Facebook, Twitter, dan LinkedIn Amankan Akun Warga Afghanistan dari Sasaran Taliban
Jumat, 20 Agustus 2021 – 23:34 WIB

Facebook dan beberapa platform media sosial lain telah mengambil langkah mengamankan akun warga Afghanistan dari sasaran Taliban. (Getty: Chesnot)
"Pada tahun 2001 ketika AS menginvasi Afghanistan, perusahaan-perusahaan ini belum ada," kata Rose Jackson, direktur Inisiatif Demokrasi & Teknologi di Laboratorium Penelitian Forensik Digital Dewan Atlantik.
Taliban semakin piawai secara digital dan sekarang menggunakan berbagai platform media sosial dan layanan pesan seperti WhatsApp dan Telegram untuk berkomunikasi dengan warga Afghanistan dan komunitas internasional.
Reuters
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa.
Facebook, Twitter, dan LinkedIn minggu ini mengatakan bahwa mereka telah bergerak untuk mengamankan akun warga Afghanistan agar tidak menjadi sasaran di tengah pengambilalihan keukuasaan di negara itu oleh Taliban
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya