Fachri Husaini Arsiteki Timnas U-17
Sisihkan Tiga Kandidat Lain
jpnn.com - JAKARTA - Teka-teki nama pelatih timnas U-17 akhirnya terjawab. PSSI resmi menunjuk mantan pemain timnas, Fachri Husaini, menjadi penerus Indra Sjafri yang sebelumnya pernah menangani timnas U-17.
Sekjen PSSI Joko Driyono membenarkan bahwa PSSI sudah menunjuk gelandang timnas di era 90-an itu. Tapi, dia tidak menyebutkan secara rinci kandidat lain dan calon asisten Fachri.
“Yes (Fachri jadi pelatih timnas). Untuk yang lainnya (asisten pelatih) belum,” ucapnya singkat melalui BlackBerry Messenger tadi malam (12/3).
Berdasar surat yang didapat Bontang Post (JPNN Group), penunjukan pelatih berusia 48 tahun tersebut tertera pada surat Berita Acara Program Academia Youth National Team bernomor 013/BTN/SEKR/MAR/2014 yang ditandatangani Sekretaris BTN Syaifudin Alamsyah tanggal 10 Maret. Dalam surat itu, PSSI melalui Badan Tim Nasional telah melaksanakan program Academia Youth National Team untuk menjaring Pelatih Kepala bagi tim nasional U-17 dan U-14 dengan kualifikasi pelatih berlinsensi A-AFC.
Dalam surat tersebut, terdapat empat kandidat pelatih yang berlisensi A-AFC. Mereka adalah Kibnu Harto, Maman Suryaman, Daud Joko Ganafianto, dan Fachri Husaini. Setelah ditimbang, akhirnya Fachri yang terpilih.
Namun, dalam surat tersebut, dijelaskan pula bahwa Fachri akan menjadi pelatih kepala di dua timnas. Yakni, U-17 dan U-14. (aam/rw/jpnn
JAKARTA - Teka-teki nama pelatih timnas U-17 akhirnya terjawab. PSSI resmi menunjuk mantan pemain timnas, Fachri Husaini, menjadi penerus Indra Sjafri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Proliga 2025: Elena Samoilenko Jadi Korban Perdana, Digantikan Seniornya dari Rusia
- IBL 2025: Prawira Bandung Susah Payah Raih Kemenangan Kedua, Pacific Caesar Bertekuk Lutut
- Hangtuah Jakarta Revans Lawan Bali United di Laga Perdana IBL 2025
- Jens Raven: Tujuan Kami Sebenarnya Adalah Piala Dunia
- India Open 2025: Jonatan Christie Mencoba Menebus Kesalahan
- Rachmat Irianto Mengalami Cedera Serius, Dokter Persib: Kondisi Lapangan Tak Rata