Fachrul Razi: Kami Akui Saja Itu Kesalahan Kementerian Agama
Dirjen Pendis Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa memang tidak ada pilihan lain untuk melakukan penghematan dengan angka yang sangat besar.
“Maka pilihan adalah BOS, tetapi kami tengah melakukan penyisiran ulang, dan lakukan penghematan banyak hal,” kata dia setelah diperintahkan Fachrul menambahkan penjelasan.
Ace Hasan keberatan. Sebab, dia menegaskan, Komisi VIII DPR di awal-awal Covid-19 tegas merekomendasikan dan meminta jangan ada apa pun terkait dengan BOS.
“Bahkan dialihkan untuk kepentingan Covid-19 saja kami keberatan, tetapi dalam praktinya ini malah ada penghematan, ini bagaimana coba?” kata politikus Partai Golkar itu.
Perdebatan pun terus berlanjut sampai Yandri Susanto, termasuk mantan Dirjen Pendis Kemenag yang kini menjabat Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin diperintahkan Fachrul memberikan penjelasan.
Bahkan Fachrul sendiri terus memberikan penjelasan. Hingga akhirnya Fachrul mengakui kesalahan dan mengembalikan dana tersebut alias membatalkan pemotongan dana BOS Rp 100 ribu per siswa madrasah swasta. (boy/jpnn)
Dicecar saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR, Menag Fachrul Razi mengaku itu kesalahan kemenag.
Redaktur & Reporter : Boy
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Mantan Kepala Sekolah dan Bendahara Ditahan Gegara Korupsi Dana BOS
- Dana BOS Aman jika Seluruh Guru Honorer jadi PPPK, Begini Penjelasannya
- Andreas Komisi X Anggap Upaya Memasukkan Program Makan Siang Gratis ke Dana BOS Keliru
- FSGI Kritik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran untuk Siswa, Berpotensi Mubazir
- Federasi Serikat Guru Indonesia Tolak Penggunaan Dana BOS untuk Makan Siang Gratis