Fachrul Razi Minta Presiden Jokowi Perintahkan Tunda Pilkada Serentak 2020
Pada 10 September 2020, jumlah orang yang terkonfirmasi positif sebanyak 207.203, sembuh 147.510, meninggal dunia 8.456.
Keempat, temuan Bawaslu lebih mencengangkan lagi, yakni terjadi sebanyak 243 pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 saat pendaftaran bakal pasangan calon 4-6 September 2020.
"Temuan 243 pelanggaran protokol kesehatan itu dalam bentuk arak-arakan atau kegiatan yang mengumpulkan banyak orang terutama menjelang proses pendaftaran," katanya.
Kelima, kata dia, pelaksanaan pilkada Desember 2020 akan memperburuk sendi-sendi demokrasi di daerah dengan makin maraknya pasangan calon tunggal yang melawan kotak kosong.
"Fenomena kotak kosong bukanlah hal yang baru akan tetapi di Pilkada 2020 diprediksi akan makin tinggi," katanya.
Ia menambahkan melihat pelanggaran protokol kesehatan yang terus terjadi, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk menertibkan. Pemerintah perlu menguatkan koordinasi dengan pemda yang daerahnya menggelar pilkada.
"Dan diikuti koordinasi dengan Satgas Penanganan COVID-19 di tiap-tiap daerah bersama penyelenggara pilkada," pungkasnya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Fachrul Razi meminta Presiden Jokowi menunda Pilkada Serentak 2020 karena dikhawatirkan akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
Redaktur & Reporter : Boy
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi
- Seorang Anggota KPPS di Muara Enim Meninggal Dunia
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?