Fadel akan Ngotot Masukkan Agenda Capres
Jumat, 17 Oktober 2008 – 22:48 WIB
Bahkan, lanjut Fadel, bisa saja tokoh Golkar yang masuk wacana soal capres itu justru mampu mendongkrak suara Golkar di Pemilu legislatif. "Tadi kita tegaskan bahwa Golkar punya banyak tokoh yag bisa dijual dan layak. Dan kita yakinkan bahwa itu tidak akan menurunkan suara Golkar," tandasnya.
Baca Juga:
Lantas siapa tokoh Golkar yang dinilai layak sebagai capres dan dianggap mampu mendongkrak suara partai berlambang pohon beringin itu? "Tentu Ketua Umum (JK), ada Bang Ical (Aburizal Bakrie), Surya Paloh dan Sultan," sebutnya.
Karenanya, Fadel mengusulkan agar Golkar membuat komposisi pasangan capres-cawapres diantara tokoh-tokoh yang ada. "Coba bikin komposisi dan tawarkan ke masyarakat, siapa yag pollingnya unggul," cetusnya. Fadel juga mengkhawatirkan bakal turunnya perolehan suara Golkar seperti hasil polling terakhir dari LSI. Diakuinya, kader Golkar sekarang kurang militan.
Selain itu, lanjutnya, beberapa mantan tokoh Golkar seperti Wianto dan Prabowo yang memilih mendirikan partai sendiri, juga akan mengakibatkan turunnya suara Golkar. "Mereka adalah tokoh-tokoh Golkar dan pernah ikut konvensi, yang tentunya punya pengikut," ulasnya. Sementara mantan Ketua Umum Golkar Akbar Tanjung meminta Golkar agar tidak alergi menerima aspirasi yang berkembang tentang wacana capres/cawapres. "Sekarang ini tidak jelas Golkar mau apa. Yang jelas apapun nanti, Golkar harus menerima aspirasi yang berkembang di tubuh Golkar sendiri," pintanya.
JAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Gorontalo Fadel Muhammad menegaskan akan tetap mengembangkan wacana Capres pada rapimnas Partai Golkar IV, meski
BERITA TERKAIT
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan