Fadel Muhammad Bicara Soal Pentingnya Ketahanan Pangan di Desa, Coba Simak Baik-Baik
jpnn.com, BONE - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menyebutkan salah satu indikator tercapainya kesejahteraan bangsa Indonesia adalah terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan di desa-desa sebagai ujung tombak pembangunan nasional.
Untuk itu, dia menyarankan agar seluruh elemen bangsa, terutama pemerintah daerah maupun pusat harus berupaya keras mendorong, mendukung hingga terwujudnya ketahanan dan kemandirian pangan di desa.
Hal tersebut disampaikan Fadel Muhammad saat menjadi narasumber pada Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa 2023 Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo di Gedung BPSDM Provinsi Gorontalo, Desa Moutong, Kecamatan Tilongkabila, Sabtu (8/4).
Menurut mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu, dalam membangun ketahanan pangan desa perlu ada beberapa yang perlu diperhatikan.
Antara lain, orientasi desa harus pada peningkatan produksi (produktivitas yang tinggi dan berkesinambungan).
Selanjutnya, Dana Desa ditempatkan sebagai stimulan untuk mempercepat peningkatan status menjadi desa mandiri.
Kemudian manajemen desa harus modern, efektif dan berorientasi kerja, perlu terus belajar dan benchmaking, penggunaan teknologi yang sesuai dan pengembangan SDM atau masyarakat desa secara berkesinambungan.
"Ada satu hal lagi, yakni perlu adanya insentif yang bagus buat desa-desa yang berhasil mandiri," tegasnya.
Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad berbicara soal ketahanan pangan di desa sebagai ujung tombak pembangunan nasional di sebuah workshop, coba simak baik-baik
- Hati-Hati! Ada Hoaks soal Brigade Pangan di Media Sosial
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Solidaritas Pangan Dunia: Program ‘Grain from Ukraine’ Membantu Negara Terdampak Krisis
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya