Fadhli Harahab: BW Digaji Rakyat Buat Bantu Anies di DKI, Bukan Membela Denny Indrayana di MK
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Bambang Widjojanto (BW) telah kehilangan integritas dengan mengenyampingkan tugas intinya sebagai pejabat publik di Pemprov DKI Jakarta.
Hal tersebut ditegaskan Fadhli karena BW lebih memilih membela Denny Indrayana dalam perselisihan hasil Pilgub Kalsel di Mahkamah Konstitusi (MK).
Fadhli menyayangkan sikap Denny yang membiarkan eks pimpinan KPK itu membelanya di persidangan.
Dengan kata lain, Denny dan BW sama-sama tidak memiliki etika politik. Fadhli juga meragukan BW dan Denny memiliki semangat antikorupsi.
"BW adalah Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan DKI sekaligus Ketua Komite Pencegahan Korupsi Ibu Kota. Di saat yang bersamaan dia lebih memilih beracara di MK membela sohibnya ketimbang mengawasi penyaluran bansos yang dalam tanda kutip rawan dikorupsi," kata Fadhli lewat keterangannya.
"Baik BW dan Denny sama-sama punya etika buruk. Harusnya Denny sebagai teman membiarkan BW fokus bekerja di DKI. Sedangkan BW menahan diri dan bekerja membantu penyaluran bansos di DKI," tambah dia.
Seharusnya menurut Fadhli, BW lebih fokus membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengawasi pelaksanaan atau pengadaan bansos Covid-19 agar tepat sasaran dan tidak diselewengkan.
"Untuk itu dia digaji mahal dari kantong rakyat dan negara. Bukan malah beracara membela Denny Indrayana. Kalau itu yang sudah terjadi maka integritasnya sebagai aparat pencegah korupsi patut dipertanyakan," tegas Fadhli.
Direktur Eksekutif SUDRA Fadhli Harahab menilai Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan DKI Jakarta Bambang Widjojanto telah kehilangan integritas dengan mengenyampingkan tugas intinya sebagai pejabat publik di Pemprov DKI Jakarta.
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies