Fadli Sadama Berbisnis Sabu-Sabu dari Malaysia

Senjatai Teroris dari Jualan Narkoba

Fadli Sadama Berbisnis Sabu-Sabu dari Malaysia
Fadli Sadama Berbisnis Sabu-Sabu dari Malaysia
Selain merampok Bank Lippo Medan, mereka juga berupaya menjebol Money Changer Dumai, sebesar Rp 5 juta. Setelah itu kelompok tersebut juga didakwa menyimpan dan menggunakan senjata api secara ilegal. Barang bukti senjata api yang ditemukan pihak kepolisian ketika itu, antara lain sepucuk Revolver PPS dengan nomor tidak jelas atau rusak, satu pucuk senjata api FN Bareta Cal 9 mm buatan Italy, 31 butir amunisi cal 32, enam butir peluru Revolver Cal 38, satu kotak kardus penyimpanan senjata api.

Fadli adalah anak pasangan Mahyuddin-Susilawati ini mengaku lahir di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, 28 tahun silam. Berpendidikan formal sampai SMU di Pekanbaru, Riau. Dulu dia bercita-cita ingin menjadi ahli kimia. Namun keinginan itu kandas, karena orang tuanya tidak sanggup membiayainya kuliah. Padahal waktu itu Acin mendapat undangan dan bebas test di Universitas Riau (UNRI) Pekanbaru.

Walaupun hanya sampai SMU, Acin tergolong pemuda yang cerdas. Dia sangat menguasai Ilmu Teknologi (IT). "Dia sangat ahli melakukan penyusupan ke server-server dengan software yang dia utak atik sendiri," kata seorang perwira di lingkungan Cybercrime pada Jawa Pos kemarin (31/12).

     

Fadli juga mahir berbahasa Inggris dan sangat fasih berbahasa Aceh. Acin jago berbahasa Aceh, karena dulu dia pernah belajar pada warga Aceh ketika meringkuk di LP Tanjung Gusta Medan.

     

JAKARTA - Para otak teroris yang tertangkap di Indonesia diketahui gelap mata dalam menjalankan aksinya. Bukan hanya merampok dan menyerang markas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News