Fadli Zon Beber 3 Tantangan untuk Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menyatakan Jenderal Agus Subiyanto yang kini menjadi calon tunggal Panglima TNI bakal menghadapi tantangan ke depan yang tidak mudah.
Legislator Partai Gerindra itu menuturkan tantangan tersebut berasal dari geopolitik internasional maupun dalam negeri.
“Ada tiga tantangan bagi Panglima TNI mendatang,” kata Fadli melalui layanan pesan ke JPNN.com, Senin (13/11/2023).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon tunggal Panglima TNI ke DPR. Syahdan, Jenderal Agus yang saat ini menduduki jabatan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) akan menjalani fit and proper test calon Panglima TNI di Komisi I DPR.
Fadli Zon memerinci tantangan pertama yang akan dihadapi Panglima TNI mendatang ialah potensi konflik di kawasan Laut China Selatan (LCS).
Wakil ketua DPR RI 2014-2019 itu menuturkan Indonesia memang bukan negara yang terlibat sengketa atas wilayah perairan di sisi barat Samudra Pasifik itu.
Namun, Fadli menegaskan wilayah konflik di LCS berdekatan langsung dengan Laut Natuna Utara milik Indonesia. “Jadi, kedaulatan laut dan wilayah kita harus terjaga dan tak boleh terusik oleh kekuatan luar,” kata FAdli.
Tantangan kedua bagi Jenderal Agus jika kelak menjadi Panglima TNI ialah kekuatan nonmiliter, terutama gejolak ekonomi dunia akibat perang Ukraina-Rusia dan Israel-Palestina.
Anggota Komisi I DPR Fadli Zon menyatakan Jenderal Agus Subianto jika kelak menjadi Panglima TNI akan menghadapi tantangan dari mancanegara dan dalam negeri.
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- 4000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online Selama 2024
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- Sepakat dengan Menhut, Panglima TNI Siap Kerahkan Personel Jaga Hutan
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya