Fadli Zon: Biaya SAR Korban AirAsia Perlu Diketahui Publik
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon sependapat dengan adanya permintaan agar pemerintah transparan dalam penggunaan anggaran negara dalam melakukan penanganan bencana penerbangan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Hingga kini, proses pencarian dan evakuasinya masih berlangsung.
Sejauh ini pemerintah belum pernah menyampaikan sudah berapa biaya yang dikeluarkan negara untuk melakukan search and rescue (SAR). Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla juga hanya memberikan jaminan kesiapan anggaran tanpa menjelaskan besarannya.
"Belum ada (penyampaian pemerintah soal jumlah biaya). Ini kan juga harus diketahui masyarakat berapa total biaya untuk melaksanakan proses evakuasi terahadap korban dan AirAsia. Melibatkan resources yang ada baik dari dalam maupun dari luar ini harus ada ukuran," kata Fadli Zon di gedung DPR, Jumat (9/1).
Politikus Gerindra ini juga mengapresiasi aksi Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang sudah turun langsung ke lokasi pencarian, meskipun sifatnya untuk memastikan supaya komunikasi di lapangan tidak tumpang tindih.
Namun demikian, Fadli menyarankan sebaiknya persoalan teknis di lapangan diserahkan saja kepada institusi terkait, yakni Badan SAR Nasional (Basarnas) sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Ya saya rasa lebih bagus begitu (Panglima mengawasi saja), masih banyak tugas yang lain. Meskipun yang saya katakan, maksudnya sih bagus saja tapi kalau kita lihat proses ini kan cukup banyak memakan biaya, kita lihat nanti total biaya untuk melakukan itu," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon sependapat dengan adanya permintaan agar pemerintah transparan dalam penggunaan anggaran negara dalam melakukan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2.426 Peserta Lulus SKD CPNS BPKP dan Berhak Mengikuti SKB
- Inilah Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ada Nama Ujang Komarudin
- Fakta Baru, Zarof Ricar Bertemu Hakim Agung Soesilo Bahas Ronald Tannur, Ini yang Terjadi
- Zarof Ricar Belum Menyerahkan Uang ke Majelis Kasasi Ronald Tannur, Tetapi 1 Hakim Pernah Ditemui
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- KPK Panggil Paman Birin