Fadli Zon Curigai Agenda Tersembunyi di Balik Padat Karya
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengapresiasi program padat karya untuk menciptakan lapangan kerja yang menggunakan dana desa. Namun, dia mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak menggunakan program itu sebagai agenda terselubung untuk kepentingan politik 2019.
Fadli mengatakan itu guna merespons rencana pemerintah menggunakan 30 persen dana desa untuk program padat karya mulai Januari 2018. Melalui program ini, proyek-proyek infrastruktur desa akan diswakelolakan kepada masyarakat dan para pekerjanya akan digaji dengan dana desa.
"Jadi kalau misalnya dimaksudkan untuk menjaring tenaga keja yang lebih banyak, saya kira sih bagus-bagus saja, tapi jangan mengorbankan tujuan yang sesungguhnya yaitu pembangunan infrastruktur yang berkualitas sesuai dengan yang ditargetkan," ujar Fadli di Jakarta, Senin (6/11).
Namun, karena program itu akan dilaksanakan mulai 2018 atau tahun politik jelang Pemilu 2019, Fadli mengingatkan pemerintah agar tak mengusung agenda tersembunyi di baliknya. Wakil ketua umum Partai Gerindra itu mewanti-wanti pemerintah agar tidak melakukan kampanye tersembunyi melalui program tersebut.
"Jangan kemudian ini dijadikan bahan kampanye untuk menyerap konstituen dan sebagainya, semacam BLT (bantuan langsung tunai, red) terselubung. Di tahun politik saya kira orang bisa berpandangan, punya interpretasi bahwa ini bisa dijadikan semacam alat politik," pungkas dia.(fat/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mencurigai adanya agenda tersembunyi dalam program padat karya untuk menciptakan lapangan kerja yang menggunakan dana desa.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan