Fadli Zon Desak Kepolisian Ungkap Aktor Penyiraman Air Keras Terhadap Novel
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta aparat kepolisian segera mengungkap siapa aktor maupun pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, beberapa waktu lalu. Permintaan dikemukakan karena hingga saat ini belum terlihat ada perkembangan penyelidikan, padahal kasusnya sudah dua bulan berlalu.
"Kami minta kepolisian segera mengungkap siapa yang menjadi aktor dan pelaku. Tidak boleh di negara hukum seperti indonesia ini ada teror yang dibiarkan, dan tidak ada sanksi dan hukuman (bagi pelaku,red)," ujar Fadli pada buka puasa bersama yang digelar DPP Ikatan Keluarga Minang di Jakarta Pusat, Kamis (15/6) petang.
Menurut Fadli, jika kasus terhadap Novel dibiarkan, dikhawatirkan akan ditiru oleh pihak-pihak lain dan menjadikannya sebagai pola untuk menekan pihak tertentu. Akibatnya, hukum tidak dapat berjalan dengan baik.
"Jadi sekali lagi, segera ungkapkan pelaku penyiraman Pak Novel, teror semacam itu tidak bisa diterima apalagi dalam proses penegakan hukum," ucapnya.
Novel diketahui disiram air keras oleh orang tak dikenal, usai menunaikan salat subuh di masjid dekat kediamannya, Selasa (11/4) lalu. Akibatnya, Novel harus menjalani perawatan mata di Singapura dan sampai saat ini belum juga kembali ke tanah air.(gir/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta aparat kepolisian segera mengungkap siapa aktor maupun pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Fadli Zon Targetkan Situs Kesultanan Banten Lama jadi Cagar Budaya Nasional di 2025
- Pria di Sindangkerta Lakukan Penyiraman Air Keras kepada Istri, Ini Masalahnya
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Kompol Alex Ungkap Penyebab Kaca Pecah di Masjid Ash Shomad, Pastikan Bukan Teror
- Ikhtiar FESMI Wujudkan Jaminan Sosial bagi Musisi dan Pekerja di Bidang Musik
- Korban Dugaan Investasi Bodong Join Noop Geruduk Polda Metro Jaya, Ini Tuntutan Mereka