Fadli Zon: Ini Memalukan, Indonesia Kok Seperti Mesin ATM Perompak
![Fadli Zon: Ini Memalukan, Indonesia Kok Seperti Mesin ATM Perompak](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160808_222552/222552_173200_fadli_zon_besar_jpnn.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyayangkan kembali terjadinya penyanderaan terhadap satu kapten kapal asal Indonesia di perairan timur laut negara bagian Sabah, Malaysia Rabu (3/8).
Menurutnya kalau ini terus terjadi maka tentu ada system yang salah dan seharusnya menjadi bahan perbaikan.
"Harusnya, kan sejak awal dikeluarkan travel warning dan harus ada penjelasan terutama kepada awak kapal bahwa lintang berapa, bujur berapa tidak boleh dilewati. Berulang kali terjadi nampaknya tidak ada perubahan dan tidak ada langkah perbaikan," kata Fadli, menjawab pertanyaan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (8/8).
Berulangnya peristiwa penculikan WNI lanjutnya, menunjukkan kegagalan negara melindungi segenap warganya. Indonesia dibuat malu karena dijadikan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) oleh para perompak.
"Kita malu, kok bisa sekelompok gerombolan perompak melakukan ini terhadap rakyat Indonesia. Sepertinya pemerintah tidak punya kekuatan dan daya apapun untuk melindungi warga negaranya. Kita ini negara yang berdaulat, tapi begitu mudahnya diintervensi oleh gerombolan perompak," tegasnya.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, adalah kewajiban bagi negara untuk menyelamatkan setiap warga negara dari tangan penyandera.
"Apakah dengan cara diplomasi atau transaksi, menurut saya tidak lagi penting karena ini sudah menyangkut harkat dan martabat bangsa. Tapi penyanderaan itu tidak boleh berulangkali terjadi apalagi di perairan laut relatif berdekatan," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyayangkan kembali terjadinya penyanderaan terhadap satu kapten kapal asal Indonesia di perairan timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Dalami Kerugian Negara dalam Kasus Pengadaan X-ray di Kementan
- Wamen Viva Yoga Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas Tebet, Ini Pesannya
- Eks Pejabat MA Zarof Ricar Didakwa Terima Suap Rp 915 M dan 51 Kg Emas, Ya Ampun!
- Soal Isu di Kawasan PIK, Tokoh Teluk Naga: Jangan Sampai Terpecah Belah
- Lestari Moerdijat: Evaluasi Harus Dilakukan Agar Kendala Pada SNPMB tak Terulang
- Terungkap, Ini Peran 3 Terdakwa Personel TNI AL dalam Kasus Penembakan Bos Rental