Fadli Zon: Ini Pelemahan Rupiah Tercepat di Era Reformasi
jpnn.com - JAKARTA - DPR meminta pemerintah segera bersikap terkait melemahnya rupiah itu. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, saat ini rupiah sudah menembus batas psikologis.
"Jika dibiarkan maka akan mengganggu pembangunan. Pemerintah harus segera mengambil langkah strategis," ujarnya, kemarin.
Taufik tampak kesal. Pasalnya sampai kini pemerintah terlihat santai melihat rupiah yang terus merosot. Bahkan sejumlah menteri mengatakan rupiah masih dalam kondisi aman. Menurut Taufik, pernyataan pemerintah itu tidak bisa meredam kepanikan pasar.
Yang efektif yakni pemerintah segera mengambil langkah cepat. Misalnya menggalakkan penggunaan rupiah di pelabuhan dan penggunaan produk dari dalam negeri.
Politisi PAN itu mengatakan, DPR akan terus mengamati perkembangan rupiah. Menurut dia pemerintah jangan membiarkan rupiah menyentuh angka Rp 14 ribu per dolarnya. "Pasti akan menimbulkan kekacauan ekonomi," ujarnya.
Senada dengan Taufik, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan pemerintah jangan menganggap enteng pelemahan rupiah. Sebab, berdasarkan pengalaman masa lalu krisi ekonomi selalu dimulai dengan depresiasi rupiah.
Menurut Fadli, depresiasi kali ini lebih cepat dari biasanya. Dibandingkan pemerintahan yang lalu, pelemahan rupiah kali ini merupakan yang tercepat. "Ini terlemah di era reformasi. Warning bagi pemerintah," tutur wakil ketua umum Gerindra itu. (Ken/dee/aph)
JAKARTA - DPR meminta pemerintah segera bersikap terkait melemahnya rupiah itu. Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, saat ini rupiah sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sumbawa Timur Mining Sabet 9 Penghargaan Pemberdayaan Masyarakat
- Dorong Transformasi Pendidikan Berbasis Human Intelligence, Acer Edu Summit Digelar
- Pelindo Dorong Mahasiswa dan Fresh Graduate Disabilitas Siap Terjun di Industri
- Reanda International Ungkap Peluang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Ini Upaya Bea Cukai untuk Memastikan Fasilitas Kepabeanan Berjalan Optimal
- Harga Cabai Rawit hingga Keriting Makin Pedas, Sekarang Sudah Sebegini