Fadli Zon: Jangan Lagi Beli Pesawat Bekas
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung penuh upaya modernisasi dan revitalisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik TNI.
Namun dia berharap pemerintah mempertimbangkan kembali membeli pesawat bekas meskipun itu program hibah.
Hal ini disampaikan Fadli, menyikapi kecelakaan yang menimpa Hercules C-130 di Wamena, Papua pada Minggu (18/12). Diketahui, 13 orang parjurit TNI AU gugur dalam misi latihan peningkatan penerbang itu.
"Sebaiknya kita tidak beli barang bekas lah. Saya kira kita bisa merencanakan anggaran yang ada untuk membeli alutsista yang terbaik bagi TNI," kata Fadli di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (19/12).
Hal tersebut menurutnya perlu dipertimbangkan pemerintah, karena pesawat bekas meski diperbaiki dan ada modernisasi spare part, tetap saja kondisinya sudah tua.
Sebagai negara kepulauan yang luas, TNI menurutnya harus didukung alutsista yang mendukung baik di darat, laut maupun udara. "Kita sangat mendukung modernisasi dan revitalisasi TNI ini sesegara mungkin," ujar politikus Gerindra ini.
Saat ditanya apakah DPR akan memperjuangkan penambahan anggaran bagi Kementerian Pertahanan dan TNI, Fadli menjawab diplomatis.
"Saya kira bukan penambahan anggara dulu, tapi perlu kajian yang tepat kebutuhan kita seperti apa. Proyeksi jangka pendek, menengah dan panjang seperti apa. Prinsipnya kami mendukung revitalisasi dan moderenisasi alutsista TNI," tambahnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendukung penuh upaya modernisasi dan revitalisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik TNI.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers