Fadli Zon Minta DPRD DKI tak Lantik Ahok
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon angkat bicara mengenai polemik pergantian kepemimpinan di Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, DPRD DKI tidak boleh langsung melantik Basuki T Purnama (Ahok) sebagai gubernur definitif.
Politikus Gerindra itu beralasan bahwa pelantikan Ahok bertentangan dengan ketentuan dalam Perppu No 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota.
"Karena yang berlaku sekarang Perppu, maka harusnya dipilih DPRD. Jadi tidak bisa Ahok itu dilantik karena akan menabrak undang-undang," kata Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/11).
Ketentuan yang dimaksud Fadli tertuang dalam pasal 174 ayat 2 Perppu No 1 Tahun 2014. Ayat tersebut menyebutkan, jika gubernur berhenti dengan sisa masa jabatan kurang dari 18 bulan maka dilakukan pemilihan gubernur oleh DPRD.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta sebelumnya Joko Widodo telah mengundurkan diri pada bulan Oktober 2014 silam. Ketika mengundurkan diri, masa jabatan pria yang kini menjadi Presiden RI ke-7 itu masih tersisa tiga tahun lagi.
Fadli menilai, ketentuan dalam ayat tersebut sudah sangat jelas. Karena itu, menurutnya, tidak perlu ada lagi polemik mengenai pergantian pemimpin ibu kota.
"Saya kira Ahok tidak perlu ahli hukum untuk baca perppu itu, bahwa gubernur itu harus dipilih DPRD untuk di jakarta, tidak otomatis," pungkas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu. (dil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon angkat bicara mengenai polemik pergantian kepemimpinan di Provinsi DKI Jakarta. Menurutnya, DPRD DKI tidak boleh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS