Fadli Zon: Mukanya Boleh Kerakyatan, tapi Liberal
Sabtu, 03 Februari 2018 – 14:46 WIB

Presiden Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara pada 2015. Foto: dokumen JPNN.Com
Menurutnya, seluruh rakyat Indonesia mengakui adanya perbedaan, sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut akan makin kuat ketika pemimpinnya juga kuat.
"Kalau pemimpin lemah, saya kira perbedaan itu makin kuat menjadi disintegrasi sosial. Kemudian disintegrasi politik. Tahap selanjutnya disintegrasi teritorial," tuturnya.(gir/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai perubahan kepemimpinan nasional yang terjadi beberapa kali sejak reformasi belum menimbulkan hal baru.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
BERITA TERKAIT
- Hari Musik Nasional 2025, Vinyl Indonesia Raya dari 8 Versi Diluncurkan
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- Eddy Soeparno Sampaikan Pentingnya Kebijakan Berbasis Data Ilmiah Saat Berbicara di UGM
- Piring Kembar
- MUI Mengharamkan Orang Kaya Pakai LPG 3 Kilogram
- Bahlil Blak-blakan soal LPG, Potensi Subsidi Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun