Fadli Zon: Mukanya Boleh Kerakyatan, tapi Liberal
Sabtu, 03 Februari 2018 – 14:46 WIB

Presiden Joko Widodo dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon dalam sebuah pertemuan konsultasi pimpinan lembaga tinggi negara pada 2015. Foto: dokumen JPNN.Com
Menurutnya, seluruh rakyat Indonesia mengakui adanya perbedaan, sebagaimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut akan makin kuat ketika pemimpinnya juga kuat.
"Kalau pemimpin lemah, saya kira perbedaan itu makin kuat menjadi disintegrasi sosial. Kemudian disintegrasi politik. Tahap selanjutnya disintegrasi teritorial," tuturnya.(gir/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai perubahan kepemimpinan nasional yang terjadi beberapa kali sejak reformasi belum menimbulkan hal baru.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
BERITA TERKAIT
- PFN Gelar Pelepasan Delegasi Camp Broadway Indonesia Menuju The New York Pops
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Fadli Zon Mengenang Pertemuan Terakhir dengan Titiek Puspa
- Titiek Puspa Meninggal Dunia, Fadli Zon Turut Berduka
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani
- Jadi Ketua Dewan Pembina PARFI '56, Fadli Zon Sampaikan Komitmen untuk Industri Film