Fadli Zon Nilai KPK Masih Banyak PR

jpnn.com, JAKARTA - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) menggaet sejumlah lembaga negara seperti Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk mendapatkan komisioner mumpuni dan berintegritas.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan sudah seharusnya pimpinan KPK adalah orang yang mempunyai integritas, netral, independen, dan tidak menjadi bagian pihak tertentu.
“Kami juga berharap KPK benar-benar profesional, bukan menjadi alat politik atau alat kekuasaan tetapi juga faktor strategis pencegahan, penindakan, harus proporsional dan berimbang,” katanya di gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/6).
BACA JUGA: Jokowi Ulang Tahun, Fadli Zon : Mau Dikenang sebagai Pemimpin yang Banyak Utang?
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menilai KPK sekarang sudah ada kemajuan dan keberhasilan, tetapi juga masih banyak menyisakan pekerjaan rumah (PR). Fadli merasakan pimpinan KPK kadang-kadang memainkan peran politik pada situasi tertentu.
“Sehingga bisa juga ada kalanya double standar terutama dari pimpinan-pimpinan KPK itu yang mungkin dekatlah dengan kekuasaan,” ujar Fadli Zon. (boy/jpnn)
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan sudah seharusnya pimpinan KPK adalah orang yang mempunyai integritas, netral, independen, dan tidak menjadi bagian pihak tertentu
Redaktur & Reporter : Boy
- KPK Tetapkan 5 Tersangka Korupsi Kredit LPEI, Kerugian Rp11,7 Triliun
- Usut Kasus Pajak, KPK Panggil Bos PT Wildan Saskia Valasindo dan Bahari Buana
- KPK Absen Sidang Praperadilan, Pengacara Hasto: Semoga Ini Bukan Akal-akalan
- KPK Panggil Ferry S Indrianto terkait Kasus Korupsi Barang dan Jasa Perkeretaapian
- Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo Bukti Narasi Menjadi Nyata
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara