Fadli Zon Pastikan Ada Sanksi untuk Arief Poyuono karena Samakan PDIP dengan PKI
jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra memastikan tak akan membiarkan wakil ketua umumnya, Arief Poyuono yang telah menyamakan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebab, partai pimpinan Prabowo Subianto itu akan menjatuhkan sanksi untuk Arief.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, kader-kader partainya memang bersikap kritis terhadap pemerintah. Sebab, hal itu demi menjalankan fungsi kontrol dan mekanisme check and balances.
“Tapi objek kritik Gerindra adalah kebijakan, bukan pribadi orang atau organisasi. Kritik pun didasarkan pada data dan fakta yang akurat, bukan karena benci atau dendam,” ujar Fadli di Jakarta, Rabu (2/8).
Karena itu Fadli menyayangkan pernyataan Arief. “Partai akan menegur yang bersangkutan terkait persoalan ini. Dia harus mempertanggungjawabkan ucapannya,” sebut Fadli.
Sebelumnya Arief sudah membuat permohonan maaf kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan seluruh kader partai berlambang kepala banteng itu. Melalui sebuah surat bermeterai, Arief mengklarifikasi bahwa dirinya tidak bermaksud menyebut PDIP sebagai PKI menipu rakyat.
"Karena itu, untuk meluruskan kesalahpahaman, saya, Arief Poyuono meminta maaf yang sebesar-besarnya pada Ibu Megawati Soekarnoputri dan seluruh jajaran kader PDI Perjuangan yang merupakan sahabat-sahabat saya atas statement saya tersebut di atas," tulisnya.(ara/jpnn)
Partai Gerindra memastikan tak akan membiarkan wakil ketua umumnya, Arief Poyuono yang telah menyamakan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia
Redaktur & Reporter : Antoni
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Wihadi Gerindra Sentil Dolfie PDIP: Dia Tak Jelaskan Detail Pasal 7 Ayat 4 UU HPP
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan