Fadli Zon: Pidato Presiden Jokowi Soal RAPBN 2021 Kurang Realistis
"Di tengah pandemi, itu adalah target yang tak masuk akal. Apalagi, selama kuartal kedua 2020 kemarin pertumbuhan ekonomi kita anjlok hingga minus 5,32 persen," kata Fadli.
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen itu mempertanyakan bagaimana caranya melompat dari minus 5 persen ke positif 5 persen di tengah-tengah pandemi, bila sebelum pandemi saja angka pertumbuhan hanya bisa mepet 5 persen.
"Rasanya tak perlu menjadi ekonom untuk menilai target itu sama sekali jauh dari realistis!" tegas Fadli.
Ia juga menilai pernyataan Presiden Jokowi bahwa harus menjadikan krisis ini sebagai momen untuk melakukan lompatan besar, adalah ungkapan terlalu muluk.
"Optimisme penting, tapi realistis lebih penting lagi," katanya menambahkan.
Menurut Fadli, sesudah kehidupan ekonomi anjlok, sebagaimana perekonomian hampir seluruh negara di dunia saat ini, yang diperlukan ialah pemulihan, alias kembali ke titik normal.
"Bicara mengenai lompatan pada saat sedang terpuruk, selain tak masuk akal, juga bukan ungkapan bijaksana," kata Fadli.
Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan ada empat alasan kenapa optimisme dalam pidato presiden kemarin kurang realistis.
Fadli Zon kembali melancarkan kritik terhadap Jokowi, terutama pidato presiden soal RUU APBN 2021 tidak realistis dan terlalu muluk.
- Jadi Ketua Dewan Pembina PARFI '56, Fadli Zon Sampaikan Komitmen untuk Industri Film
- Di Hong Kong, Fadli Zon Banggakan Film Nasional kian Mengglobal
- Hong Kong International FILMART 2025, Fadli Zon: Saatnya Indonesia Jadi Pemain Utama
- Hari Musik Nasional 2025, Vinyl Indonesia Raya dari 8 Versi Diluncurkan
- Berdialog dengan Fadli Zon, Putu Rudana: Seni Budaya Harus Jadi Mercusuar Bernegara
- Piring Kembar