Fadli Zon: Political Spying Berbahaya bagi Demokrasi
jpnn.com - jpnn.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon melihat ada keanehan terkait pertanyaan pengacara Basuki T Purnama (Ahok), Humprey Djemat yang mengetahui isi pembicaraan via telepon antara Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin.
Apalagi dalam persidangan perkara dugaan penistaan agama itu, Ahok mengaku memegang bukti terkait pembicaraan SBY-Ma'ruf.
"Bagi saya ini suatu hal yang sangat aneh. Berarti ada kerjaan intelijen di situ yang melakukan suatu penyadapan ilegal. Itu political spying, itu suatu hal yang sangat-sangat berbahaya," ujar Fadli di kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (1/2).
Wakil ketua DPR yang membidangi politik hukum dan keamanan, menilai dugaan penyadapan tersebut harus diungkap.
"Harus diusut tuntas, karena ini sangat berbahaya, berbahaya bagi demokrasi kita, dan ini dosa besar dalam demokrasi melakukan penyadapan ilegal oleh institusi-institusi negara atau oleh oknum-oknum institusi negara," tegas Fadli.
Karena itu, Waketum Gerindra ini meminta aparat penegak hukum segera menindaklanjutinya. Jika dibiarkan, maka bisa merusak tatanan sistim bernegara.
"Cara-cara seperti ini mengkhianati demokrasi. Termasuk kita ada beberapa lembaga yang bisa melakukan penyadapan. Ini harus dikontrol lembaga-lembaga tersebut," pungkas dia.(fat/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fadli Zon melihat ada keanehan terkait pertanyaan pengacara Basuki T Purnama (Ahok), Humprey Djemat yang mengetahui isi pembicaraan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Fadli Zon Targetkan Situs Kesultanan Banten Lama jadi Cagar Budaya Nasional di 2025
- SBY Bapaknya Honorer Indonesia, Jokowi dan Prabowo Apa ya?
- Prabowo Diminta Contoh SBY: Angkat Honorer Jadi PNS dan Rutin Naikkan Gaji
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Ikhtiar FESMI Wujudkan Jaminan Sosial bagi Musisi dan Pekerja di Bidang Musik
- Proliga 2025: Jakarta LavAni Revans Lawan Bhayangkara Presisi, Ekspresi SBY Jadi Sorotan