Fadli Zon Sebut Pernyataan Arief Poyuono soal Demokrat Tak Mewakili Gerindra
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Pernyataan ini bukan sikap resmi Partai Gerindra.
“Ya, saya pikir itu adalah suara dari pribadi-pribadi,” kata Waketum Partai Gerindra Fadli Zon di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (14/5).
Wakil ketua DPR itu mengatakan, perbedaan dalam politik sesuatu yang biasa-biasa. Perbedaan suara kader merupakan fakta biasa dalam demokrasi.
BACA JUGA: Arief Poyuono Sebut Ketum Demokrat Seperti Serangga Undur-Undur, Keluar Saja
Hanya saja, Fadli menegaskan, untuk pengambilan keputusan dan sikap resmi tentu diwakili pimpinan-pimpinan partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Dalam hal ini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.
“Sejauh ini saya kira tidak ada hal yang luar biasa. Kalau perbedaan antara kader itu ya, itu adalah biasa dalam demokrasi,” ungkap Fadli.
Lebih lanjut Fadli tidak ingin berspekulasi dan memprediksi soal peta koalisi. Dia menegaskan, belum bisa menilai sebelum pengumuman hasil resmi rekapitulasi dan penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Mei 2019.
Fadli Zon memastikan bahwa pernyataan Arief Poyuono soal Partai Demokrat tidak mewakili Gerindra
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia
- Bicara Cadangan Devisa Era Prabowo, Arief Poyuono Singgung Era Mulyono
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP