Fadli Zon Tantang Lembaga Survei Umumkan Penyandang Dana
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan elektabilitas Joko Widodo lebih unggul dari Prabowo Subianto di pemilihan presiden. Fadli mengatakan, survei sekarang banyak tidak akurat.
“Ya survei-survei ini kan hanya indikator ya. Saya seringkali mengatakan, sekarang ini banyak sekali survei-survei itu sudah tidak akurat,” kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Rabu (9/1).
Bukan tanpa alasan Fadli berkata demikian. Menurut dia, metodologi survei dipakai itu mungkin perlu dievaluasi. Apalagi, di era media sosial sekarang, ketika masyarakat mempunyai banyak sekali informasi yang langsung.
Dia lantas mencontohkan survei pilkada Jawa Barat beberapa waktu lalu, pasangan yang diusung Partai Gerindra Sudrajat-Akhmad Syaikhu, hanya diposisikan memperoleh enam hingga tujuh persen. Namun, kata dia, dalam kenyataannya pasangan itu memperoleh 29 persen. Pun demikian pilkada Jawa Tengah. Pasangan yang diusung Partai Gerindra, Sudirman Said-Ida Fauziyah disurvei hanya memperoleh 10 persen. Namun, ungkap Fadli, dalam kenyataannya pasangan Sudirman-Ida berhasil memperoleh 42 persen.
“Jadi harusnya mereka ini, lembaga-lembaga survei ini, malu ya. Karena mereka gagal-gagal terus. Kalau di luar negeri sih sudah membubarkan diri karena persoalan integritas,” kata wakil ketua DPR ini.
Selain itu, Fadli menambahkan, selama ini lembaga survei di Indonesia tidak membuka siapa sebetulnya yang menjadi penyandang dana atau membayar mereka. “Menurut saya, penting deklarasi siapa yang membayar lembaga survei ini. Pasti ini terkait pajak, terkait juga terhadap pemasukan bagi negara,” ujarnya.
Fadli juga mengatakan, sebenarnya perlu ada pengaturan terhadap lembaga-lembaga survei karena selama ini kerap memberikan informasi yang tidak akurat. “Jadi, kalau dikatakan ada semacam undecided voters dan sebagainya, padahal kalau dalam survei kami sudah tidak lagi lagi. Mereka ini (undecided voters) juga mendukung Pak Prabowo,” katanya.
Menurut Fadli pula, berdasar hasil survei internal mereka, jarak antara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi sudah sangat tipis. Karena itu, dia yakin, Januari 2019 ini, Prabowo-Sandi bisa melampaui Jokowi-Ma’ruf.
Fadli Zon mengkritik hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan elektabilitas Joko Widodo lebih unggul dari Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan
- Fadli Zon Singgung Kemerdekaan Palestina di Forum Parlemen Negara-Negara Islam
- Survei Dua Lembaga, Kandidat Ini Punya Elektabilitas Tertinggi di Sultra
- Hasil Survei Terbaru Pilkada Bogor 2024, Siapa yang Unggul?