Fadli Zon Tegaskan Presidential Threshold Banyak Mudarat
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan bahwa ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold nol persen tidak hanya membuat pemilu jauh lebih demokratis. Menurutnya, ketiadaan presidential threshold juga akan meminimalkan transaksi politik.
"Nol persen itu lebih banyak menfaatnya ketimbang mudaratnya. Dan itu sesuai dengan konstitusi di mana setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih. Jadi jangan dibatasi," ucap Fadli di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (9/10).
Saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) sedang menyidangkan permohonan uji materi atas UU Pemilu. Salah satu ketentuan yang diuji adalah tentang presidential threshold 20 persen jumlah kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
Fadli menyebut presidential threshold hanyalah upaya partai-partai mendukung pemerintah untuk mengutamakan kepentingan penguasa. Yakni membatasi munculnya lawan-lawan politik yang berpotensial di Pilpres 2019.
"Saya kira memang berusaha untuk membatasi lawan-lawan politik. Tidak percaya diri dengan suatu kompetisi bebas. Jadi dibuat sedemikian rupa dengan tingkat kesulitan. Padahal 20 persen (mengacu hasil pileg) yang lalu, itu sudah selesai, sudah basi dipakai lagi," tambah wakil ketua umum Gerindra itu.(fat/jpnn)
Fadli Zon menyebut presidential threshold hanyalah upaya partai-partai mendukung pemerintah untuk mengutamakan kepentingan penguasa.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menbud Fadli Zon Dorong Kolaborasi Agar Budaya Indonesia Mendunia
- Usung Repatriasi Artefak Budaya, Fadli Zon Mau Pulangkan Prasasti Pucangan dari India
- Berbicara di Forum Dunia, Menteri Fadli Zon Promosikan Indonesia sebagai Superpower Budaya
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan