Fadli Zon: Tokoh-tokoh Deklarator KAMI Bukan Orang-orang Kalah
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon menilai yang disuarakan KAMI atau Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia sebenarnya hanya meneruskan kegelisahan masyarakat saja.
Bagaimanapun, kata Fadli, kekuasaan memang butuh diawasi dan dikritik. Bukan hanya oleh lembaga resmi pemerintahan seperti parlemen atau lembaga-lembaga yudisial, melainkan juga oleh kelompok masyarakat yang dulu sering disebut civil society.
"KAMI merupakan bagian dari itu. Dulu pers juga berfungsi sebagai “anjing penjaga” atau “watch dog” dari pemerintahan. Tapi peran pers perjuangan seperti itu tampaknya kian punah," kata Fadli di akun @fadlizon di Twitter, dikutip Minggu (30/8).
Mantan wakil ketua DPR itu menilai hadirnya KAMI menunjukkan masih ada civil society di Indonesia. Menurutnya, hal ini patut disyukuri.
Sebagai anggota parlemen, Fadli bahkan melihat kemunculan kelompok oposan di luar parlemen seperti KAMI ini merupakan hawa segar bagi demokrasi yang makin sumpek.
"Selain membantu mengkritisi pemerintah, kehadiran KAMI juga turut membantu parlemen, juga partai politik, dalam hal otokritik," ujar dia.
Menurutnya, catatannya cukup jelas yakni bila parlemen dan partai politik menjalankan fungsinya, peka terhadap aspirasi masyarakat, melaksanakan fungsi check and balances terhadap kekuasaan, maka gerakan seperti KAMI ini sebenarnya tak akan muncul.
Karena itu, kata dia, kemunculan KAMI menunjukkan ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam fungsi parlemen, partai politik, pers dan institusi-institusi pilar demokrasi lainnya.
Fadli Zon meminta publik tidak perlu jengah dengan kehadiran KAMI yang mengkritik dan mengawasi pemerintah.
- LCCM 2024 Digelar, Fadli Zon Soroti Pentingnya Museum sebagai Pusat Edukasi Budaya
- Eks Konjen RI di Karachi Dukung Fadli Zon Perjuangkan Dangdut jadi Warisan Dunia
- Nadiem Makarim Titipkan Guru, Dosen, Tendik & Pegiat Seni kepada Menteri Baru, Mengharukan
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...