Fadli Zon Tuding Persepi Berpihak Pada Jokowi-JK

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon tidak percaya dengan netralitas Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi). Pasalnya, asosiasi lembaga survei itu berisi orang-orang yang mendukung pasangan calon presiden (capres) Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Fadli mencontohkan, anggota Dewan Etik Persepi, Saiful Mujani. Menurutnya, pimpinan lembaga survei SRMC itu jelas-jelas secara terbuka mendukung Jokowi.
"Saiful Mujani pernah bagi-bagi uang untuk kampanyekan Jokowi. Dia juga SMRC, jadi ini kan terafiliasi," kata Fadli kepada wartawan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (10/7).
Hal ini disampaikan Fadli menanggapi rencana Persepi untuk melakukan audit terhadap sejumlah lembaga survei yang melakukan hitung cepat hasil pemiu presiden (pilpres) kemarin. Menurutnya, rencana tersebut sarat dengan konflik kepentingan.
Lebih lanjut Fadli mengatakan bahwa lembaga survei yang memenangkan pasangan Jokowi-JK sebenarnya lebih layak untuk diaudit. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menuding mereka sebagai pendukung Jokowi-JK.
"SMRC itu bagian mereka (Jokowi-JK), Cyrus juga. LSI juga nyatakan dukungan, jadi kalau lembaga survei itu sudah terafiliasi ya juga diragukan," tandasnya. (dil/jpnn)
JAKARTA - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon tidak percaya dengan netralitas Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seleksi Bintara Polri Dibuka, Kombes Sugandi: Gratis, Tidak Dipungut Biaya
- Ema Sumarna Dipindahkan ke Rutan Kebonwaru Selama Jalani Proses Sidang
- Ditunjuk Sebagai Kepala Danantara, Sebegini Harta Kekayaan Rosan Roeslani
- Peradi: Advokat Harus Diawasi Ketat Untuk Hindari Aksi Naik Meja di Persidangan
- Pemkot Tangerang Ajak Para WP Manfaatkan Pekan Panutan Pajak 2025, Ada Diskon 25 Persen
- Kejaksaan Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB BSB