Fadli Zon Ungkap Isi Curhat Eggi dan Lieus di Rutan Polda Metro

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyebut bahwa penetapan tersangka sekaligus penahanan terhadap dua tersangka dugaan makar, Eggi Sudjana dan Lieus Shungkarisma, bernuansa politik.
Hal itu dikarenakan proses hukum terhadap keduanya tidak sesuai dengan aturan main disertai dengan tidak dipenuhinya hak mereka sebagai warga negara.
"Mereka berharap ada keadilan karena tuduhan-tuduhan ini tidak mempunyai dasar yang kokoh, tidak mempunyai dasar yang kuat. Ini lebih bernuansa pada politik dan kekuasaan ketimbang penegakan hukum. Ini yang disampaikan oleh baik Saudara Eggi maupun Lieus Sungkharisma," kata Fadli usai melakukan kunjungan spesifik di Rutan Polda Metro Jaya, Rabu (29/5).
Fadli mengatakan, sejumlah masukan sudah diterima dirinya dari Lieus dan Eggi. Fadli sebagai pimpinan DPR RI mengaku pihaknya punya kewajiban untuk mengawasi sesuai dengan konstitusi dan Undang-undang.
Wakil Ketua Umum Gerindra ini menjelaskan, Eggi merasa baru satu kali diperiksa sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Fadli juga mengatakan, belum ada gelar perkara terhadap Eggi.
"Tiba-tiba setelah proses pemeriksaan dari jam lima sore sampai jam tujuh pagi langsung ditangkap di tempat. Ini adalah satu tindakan yang menurut Saudara Eggi Sudjana jelas merampas haknya dan juga secara hukum tidak benar," kata dia.
BACA JUGA: Fadli Zon: Saya Mau Lihat Pak Eggi Sudjana dan Pak Lieus
Selain Eggi, kata Fadli, penegakan hukum terhadap Lieus juga cenderung menyalahi aturan. Sebab, Lieus belum pernah diperiksa lalu ditahan.
Fadli Zon mengungkapkan curhat Lieus Sungkharisma dan Eggi Sudjana mengenai kasus yang menimpa keduanya
- Fadli Zon Minta Bamus Betawi Rapatkan Barisan Kembangkan Budaya Jakarta
- PFN Gelar Pelepasan Delegasi Camp Broadway Indonesia Menuju The New York Pops
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Fadli Zon Mengenang Pertemuan Terakhir dengan Titiek Puspa
- Titiek Puspa Meninggal Dunia, Fadli Zon Turut Berduka
- Tarif Trump Ancam Ekspor, HKTI Dorong Pemerintah Lindungi Petani