Fahd Pahdepie Tampil Santai di Konvensi Bacalon Walkot Tangsel PSI

jpnn.com, JAKARTA - PSI hari ini, Sabtu (18/1) menggelar wawancara terbuka untuk 18 peserta Konvensi Calon Wali Kota Tangerang Selatan. Salah satu peserta tes ini adalah Fahd Pahdepie.
Fahd yang merupakan peserta termuda sudah berada di kantor PSI sejak pukul 10.00 WIB. Berkemeja linen merah, celana khaki, dan sepatu sneakers, Fahd tampil santai untuk menjalani ujian terbuka oleh pansel.
Kepada awak media, dia mengaku akan mempresentasikan visi, misi dan programnya sebaik mungkin sesuai waktu yang ditentukan. Ia diuji oleh ekonom Faisal Basri, akademisi dari Nanyang Technological University Faisal Amir, direktur eksekutif CSIS Philip J Vermonte, dan budayawan Abdillah Toha.
Dalam video siaran langsung yang ditampilkan pihak PSI kepada publik, Fahd tampak fasih menjabarkan gagasannya. Dia juga bisa menjawab semua pertanyaan panelis dengan baik.
"Saya kira ini proses yang luar biasa. Saya tidak datang dengan obat sakti yang bisa menyembuhkan semua persoalan di Tangsel. Pertanyaan-pertanyaan dan masukan yang diberikan panelis sangat penting untuk memperkaya visi, misi, dan program yang akan kita usung." Ujarnya saat ditemui selepas konferensi pers.
Setelah proses wawancara ini, PSI akan melakukan ranking. Kandidat yang lolos berikutnya akan menjalani sesi debat terbuka. Selain Fahd Pahdepie, di hari yang sama diuji juga aktivis antikorupsi Ade Irawan, Sekda Tangsel Muhammad, dan puteri wapres Siti Nur Azizah. (dil/jpnn)
PSI hari ini, Sabtu (18/1) menggelar wawancara terbuka untuk 18 peserta Konvensi Calon Wali Kota Tangerang Selatan. Salah satu peserta tes ini adalah Fahd Pahdepie
Redaktur & Reporter : Adil
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Menakar Potensi Kolaborasi Politik Jokowi dan PSI Menuju 2029
- Mudik Gratis, PSI Berangkatkan Ratusan Pemudik Naik Bus dan Kereta
- Bela Jokowi, Jubir PSI Sebut PDIP Gunakan Provokasi dan Fitnah untuk Meraup Simpati