Fahira: Capres Harus Pecahkan Tiga Persoalan Utama Guru
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Fahira Idris mengatakan, meskipun sudah 73 tahun merdeka, bangsa Indonesia masih dibayangi berbagai persoalan di bidang pendidikan, salah satunya terkait guru.
Menurut dia, setidaknya hingga detik ini ada tiga persoalan utama yang menjadi tantangan guru yang merupakan pilar penting kemajuan pendidikan nasional.
Fahira mengungkapkan, tiga persoalan utama yang masih membayangi kemajuan guru di Indonesia adalah masih rendahnya kesejahteraan, kesenjangan kualitas dan kompetensi, serta persebaran dan kesenjangan rasio guru dan murid yang masih belum ideal.
“Ketiga persoalan ini ibarat segitiga yang saling terkait atau berhubungan," kata Fahira, Senin (26/11).
Karena itu, senator dari DKI Jakarta itu mengatakan, formulasi solusi atas ketiganya juga harus bergerak bersama atau linear.
"Bagi saya, segitiga persoalan guru ini menjadi tantangan yang harus dipecahkan para capres/cawapres dalam visi misi dan program mereka di bidang pendidikan,” kata Fahira.
Dia menjelaskan, kesejahteraan guru terutama honorer, menjadi persoalan klasik yang tidak kunjung mendapatkan solusi komprehensif karena alasan yang juga klasik yaitu kemampuan keuangan negara.
Para capres, sambung Fahira, harus punya formulasi memecahkan persoalan ini. Misalnya keberanian untuk merealisasikan 20 persen APBN murni hanya untuk pendidikan dan kesejahteraan guru. Karena selama ini anggaran pendidikan juga tersebar untuk 17 kementerian dan lembaga.
Anggota DPD Fahira Indris menyebutkan setidaknya ada tiga masalah utama yang menjadi tantangan guru.
- Anggota DPD RI Lia Istifhama Mengapresiasi Kejagung Tindak Tiga Hakim Terduga Terima Suap
- Dukung Indonesia Gabung BRICS, Sultan: Ekonomi Indonesia Perlu Tumbuh 8 persen
- Ketua DPD RI Usulkan Lemhanas Memproduksi Film Bertema Cinta Tanah Air dan Patriotisme
- Bang Japar Resmi Dukung RIDO, Fahira Idris: Warga Jakarta Harus jadi Kreator Pembangunan
- Filep Wamafma: Komite III DPD RI Siap Berkolaborasi dengan Pemerintah untuk Entaskan Kemiskinan Ekstrem
- Sultan Minta Pemerintah Memitigasi Potensi Permasalahan Pilkada Serentak 2024