Fahira: Jangan Ada Lagi Orang Tua Hancurnya Hatinya

Pendidikan, terlebih pendidikan tinggi, lanjut Fahira, sejatinya adalah alat mentransformasi siapa saja menjadi manusia seutuhnya agar berani mengubah penindasan menjadi keadilan, ketertinggalan menjadi sebuah peradaban, dan kekerasan menjadi kedamaian.
“Institusi pendidikan itu muara mengalirnya semua kebaikan untuk mengubah sebuah masyarakat, bangsa, bahkan dunia agar menjadi lebih baik. Dan semua ini akan gagal jika praktik-praktik kekerasan baik itu fisik maupun psikologis apalagi sampai menghilangkan nyawa masih terjadi. Mata rantai kekerasan ini harus segera diputus,” pungkas Fahira.
Sebagai informasi, pada Januari 2017 ini terjadi dua peristiwa kekerasan di perguruan tinggi hingga merenggut nyawa mahasiswa. Pertama, kekerasan yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang mengakibatkan satu orang mahasiswa tewas karena dianiaya seniornya. Kedua, meninggalnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta setelah mengikuti pendidikan dasar organisasi pencinta alam kampus.(fri/jpnn)
Kekerasan di dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi tampaknya sudah seperti lingkaran yang hanya berputar-putar berulang-ulang terutama pada
Redaktur & Reporter : Friederich
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Untar Residence Hadirkan Hunian Modern dan Inklusif untuk Mahasiswa Global
- Lebih dari 900 Mahasiswa Sudah Bergabung di Cakrawala University
- Pelaku Pencurian HP Mahasiswa di Ogan Ilir Ditangkap
- Sultan Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade Remaja 2030
- Bahas Transmigrasi Patriot, Wamen Viva Yoga Dorong Mahasiswa Punya Jiwa Kewirausahaan