Fahma-Hania, Kakak-Beradik yang Jadi Jawara di Ajang Internasional berkat Utak-atik Software
Mama Beli Hak Paten, Karyanya Diunduh 20 Ribu Orang Per Hari
Senin, 08 November 2010 – 07:07 WIB

Fahma dan Hania. Foto : Nungki K/Jawa Pos
Software terakhir yang dikerjakan di secondary student project Fahma dan Hania diberi nama Mantap, singkatan dari matematika untuk anak pintar. Pada software itu, Fahma menciptakan cara belajar matematika secara mudah. Membuat perangkat lunak untuk belajar penjumlahan dan pengurangan sederhana. "Saya juga menambahkan gambar supaya anak-anak lebih senang belajarnya dan enggak bosan," tutur bocah yang gemar bermain games itu.
Bocah kelahiran Bandung, 27 Mei 1998, itu mengatakan tidak berniat menjual hasil karyanya kepada masyarakat. Tetapi, hal itu tidak membatasi masyarakat untuk bisa mendapatkan aplikasi sederhana ciptaan Fahma.
Sebab, juara Indonesia Information and Communication Technology Award (Inaicta) 2010 itu bahkan memublikasikan temuannya itu secara gratis dalam blog milik Yusi di alamat www.perkembangananak.com. "Saya tidak jual. Kalau mau download, silakan saja. Soalnya, hak patennya sudah dibeli sama Mama," tutur Fahma.
Hak paten itu, kata Fahma, semacam pembelian royalti kepada setiap hasil karya yang telah dia buat. Menurut dia, hasil aplikasi itu tidak dijual kepada perusahaan tertentu, namun dibeli sendiri oleh kedua orang tuanya. Setiap satu program aplikasi dihargai Rp 100 ribu. "Sebenarnya bukan dibeli, tetapi ini cuma cara Mama menyemangati aku saja," kata peraih predikat Youngest Ovi Nokia Developer 2010 itu.
Berkat kepiawaiannya menciptakan aplikasi software untuk ponsel, Fahma Waluya Rosmansyah, (12, dan adiknya, Hania Pracika Rosmansyah, 7, berhasil
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara