Fahmi Sebut Kekosongan Posisi Pangkostrad Terlalu Lama Kurang Baik bagi TNI, Begini Analisisnya
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelumnya membantah narasi adanya tarik-menarik kepentingan dalam penunjukan pos Pangkostrad yang sudah kosong hampir dua bulan.
"Jadi, kalau tarik-menarik enggak ada, ini, kan, mau menyiapkan konsep ini secara keseluruhan," tulis Andika ditemui awak media di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (14/1).
Mantan Danpaspampres itu menyebutkan bahwa penunjukan Pangkostrad dibarengi dengan pengisian 28 jabatan baru di lingkungan TNI.
Adapun, jabatan baru itu muncul setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Struktur Organisasi TNI.
Menurut Andika, pihaknya sedang menyusun administrasi agar pengisian jabatan baru di TNI bisa segera dieksekusi.
"Nah, ini semua, Perpres-nya sudah ada, tetapi peraturan di bawahnya belum ada," beber menantu eks KaBIN AM Hendropriyono itu.
Andika berharap ketetapan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) pada pekan depan bisa menunjuk para pejabat baru di TNI, termasuk posisi Pangkostrad.
Baca Juga: Apa Sebenarnya Motif Hadfana Firdaus Penendang Sesajen di Semeru? Kombes Totok Bilang Begini
Direktur Institut for Security and Strategic Study (ISESS) Khairul Fahmi menyebut kekosongan posisi Pangkostrad terlalu lama bisa berimbas negatif bagi TNI secara keorganisasian.
- Ronny Bicara Putusan MK, Anggota TNI & Polri Kena Pidana Kalau Tak Netral
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Soal Putusan MK, PDIP Tak Akan Diam Jika ASN hingga TNI-Polri Melanggar Netralitas
- Putusan MK jadi Kekuatan Bawaslu Awasi ASN, TNI, Polri, hingga Kades yang Tak Netral
- Warga Timor Tengah Selatan Serahkan Senjata & Peluru Aktif ke Korem Wira Sakti