Fahri: Ada Pejabat Senang Lihat Orang Menderita di Tahanan
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, ricuh dan pembakaran Rumah Tahanan (Rutan) Malabero, Bengkulu, Jumat (25/3) pekan lalu ibarat bisa terjadi lagi di hampir semua lembaga pemasyarakatan di tanah air. Pasalnya, sumber masalahnya sama yakni over capacity.
"Dari dulu saya sudah warning. Karena tidak ada penjara di Indonesia yang penghuninya di bawah kapasitas. Selalu di atas. Itu bom waktu. Kalau meledak setiap saat, kenyataannya itu bom yang dipelihara," kata Fahri di gedung DPR Jakarta, Senin (28/3).
Dia mengatakan di sekitar Jakarta saja banyak rutan yang tidak layak. Ada warga binaan yang terpaksa harus tidur di lantai karena keterbatasan ruang dan fasilitas tempat tidur. Anehnya, dia melihat tidak ada upaya pemerintah untuk mengatasi masalah itu.
"Sepertinya ada mentalitas pejabat yang senang lihat orang menderita di tahanan, padahal itu bom waktu," ujar politikus PKS itu.
Karenanya, Fahri mengusulkan sejak lama gar narapidana narkoba tidak digabung dengan warga binaan kasus lainnya. Mereka harus diperlakukan secara khusus.
"Gabungan berbagai masalah ini bikin lapas tidak akan pernah stabil. Ada yang layak tapi sedikit. Yang mayoritas bom waktu. Kalau tidak ada terobosan, ledakan ini tinggal menunggu waktu saja," pungkasnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- 7.657 Penumpang Diprediksi Masuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang di Puncak Nataru
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Ahli Hukum Sebut Gugatan Tanah di Daan Mogot Cacat Formal
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat