Fahri Ditumbalkan Demi Jatah Menteri?
jpnn.com - JAKARTA - Pemecatan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya, para elite partai islam itu terkesan ngotot sekali menyingkirkan kader kawakannya tersebut.
"Ini Proyek siapa, kok Fahri dihabisi begitu sadis dari partainya. Padahal, Fahri itu sudah menjadi ikon demokrasi sehingga ruang parlemen dan publik terasa renyah dan tidak anyep dalam dinamika berbangsa dan bernegara," jelas pengamat politik Muslim Arbi di Jakarta, Minggu (3/4).
Dia mengakui jika selama Fahri duduk di parlemen sering berbicara kritis, termasuk dianggap menohok penghuni Istana. Tapi kritikan itu justru mengawal perjalanan pemerintahan dan pekerjaan demokrasi yang sudah dianut dan digaungkan Indonesia.
"Lalu, suara-suara kritis Fahri itu diganjar dengan penggusuran paksa oleh partainya. Rasanya kok berlebihan. Karena hari ini Fahri itu di mata publik dan aktivis sudah menjadi ikon demokrasi," jelas Muslim.
Dia memertanyakan relevansi sikap kritis Fahri dengan pemecatan yang dialaminya sekarang. Patut diduga PKS sedang memburu tiket untuk masuk kabinet karena adanya isu reshuffle Kabinet Kerja jilid dua.
"Tapi jika dilihat dari bocoran namanama rencana reshuffle jilid dua ada Sutrisno Bachir dari PAN dan Romy dari PPP, sepertinya PKS mau banting harga banderol dengan membuang Fahri. Ini tidak terlalu naif juga, tapi ya partai berbasis agama kok ya begitu sadis gusur kadernya yang sudah turut membesarkan partainya," beber Muslim.
Untuk itu, dia menganggap wajar jika publik memberi apresiasi terhadap Fahri Hamzah dengan menjadikan hashtag #KamiBersamamuFahriHamzah sebagai trending topic di akun Twitter.
"Hal ini mesti nya menjadi bahan evaluasi bagi Partainya, bahwa Fahri Hamzah punya kekuatan di hati, mata dan telinga publik. Dan PKS mestinya merevisi kembalikan putusannya agar tidak menjadi partai umat yang mendapat cibiran," tegas Muslim. (rmol/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan