Fahri Hamzah: Apa Manfaatnya Pindahkan Ibu Kota?
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan ibu kota sebaiknya tetap di DKI Jakarta. Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan, susah sekali untuk melupakan sejarah DKI Jakarta.
"Susah. Meninggalkan gedung ini susah. Gedung ini terlalu kuat sejarahnya. Istana terlalu kuat sejarahnya," kata Fahri di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (16/8).
BACA JUGA: Potret Ayu Alamanda, Paskibraka Cantik yang Pimpin Upacara di Istana
Menurut Fahri, kalau pindah ke tempat yang barus sehingga membuat Indonesia tanpa jejak tentu sangat berbahaya sekali.
Karena itu, Fahri berharap orang-orang sekeliling Jokowi memberikan asupan masukan yang kuat dalam mengambil kebijakan.
"Makanya saya terus terang ini Pak Jokowi harus diberi feeding yg baik. Menteri-menterinya ini tidak kuat ngomongnya," kritik Fahri.
Dia mengaku sudah membaca kajian rencana pemindahan ibu kota. Menurut dia, kajian itu tidak terlalu dalam pembahasannya. "Saya sudah baca risetnya. Saya sudah baca itu risetnya Bappenas, dangkal betul," katanya.
BACA JUGA: Prada DP Selalu Menangis Setiap Sidang, Hakim: Sebagai Tentara Jangan Cengeng
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan ibu kota sebaiknya tetap di DKI Jakarta. Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan, susah sekali untuk melupakan sejarah DKI Jakarta.
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- PDIP seperti Dapat Durian Runtuh, Pendukung Anies Berpesta
- Gempa MK
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X