Fahri Hamzah Bicara Panjang Lebar Soal Fund Rising Pilpres
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS), Fahri Hamzah angkat suara perihal metode penggalangan dana politik (Fund Rising Pilpres).
Memang diakuinya kalau teori yang dia ungkapkan ke media saat itu cukup rumit dan tidak mudah dipahami, sehingga dirinya khawatir sejumlah media salah dalam mengutip pernyataannya.
"Yang saya katakan adalah, apabila pembiayaan politik itu kepada kandidat presiden tidak diambil-alih oleh negara, maka akan datang orang-orang yang menawarkan bantuan kepada kandidat," kata Fahri dalam pesan singkatnya yang diterima wartawan, Rabu (27/6).
Fahri melanjutkan, dengan kondisi seperti itu, maka kandidat yang akan mendapatkan tawaran fasilitas paling banyak adalah mereka yang sedang berkuasa.
"Karena yang sedang berkuasa itu punya tanda tangan, punya kewenangan, yang semua itu bisa menyebabkan munculnya korupsi politik," cetusnya.
Oleh karena itulah, politikus dari PKS ini mengusulkan pembiayaan untuk kampanye pilpres diambil alih negara.
Mekanisme penggunaan dana kampanye juga harus jelas supaya tidak ada penyimpangan di lapangan.
Diketahui sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan akan melakukan penggalangan dana lewat akun Facebook resminya, Kamis (21/6) malam.
Jika sistem Fund Rising Pilpres dibiarkan mengambang maka semua orang akan mencari cara untuk mencari pembiayaan.
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju