Fahri Hamzah Bicara soal Yusril Ihza Mahendra, Habib Rizieq dan Prabowo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak mau ikut campur urusan chating WhatsApp Habib Rizieq Shihab dan Yusril Ihza Mahendra yang menyinggung keislaman Prabowo Subianto.
"Saya mohon maaf ya, karena saya tahu ini sebenarnya masalah pribadi antara Pak Yusril dengan Pak Prabowo. Jadi, sebaiknya tidak diteruskan," kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/4).
Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu mengatakan, masalah pribadi tidak harus dibawa ke ruang publik. "Ya sudahlah, Pak Yusril sudah mengambil keputusan. Ya sudahlah, tetapi jangan soal pribadi ini kemudian jadi dibesar-besarkan," ujarnya.
(Baca Juga: Yusril Beber Bukti WA Habib Rizieq soal Prabowo Lemah tentang Islam)
Fahri menuturkan, tidak boleh menilai keislaman orang terlalu jauh. Keislaman orang itu merupakan urusan diri sendiri. "Kita melihatnya dari jauh begini, ternyata dia ibadah tengah malam, dia ternyata puasa, kan kita tidak tahu," paparnya.
Sekali lagi, kata Fahri, hal itu merupakan urusan pribadi, yang tidak perlu dibahas di ruang publik. "Menurut saya, soal pribadinya itu. Pak Yusril memang kecewa, dan banyak sekali kekecewaan," katanya.
Fahri pun tidak sepakat percakapan atau chating ruang pribadi itu dibahas di ruang publik. Bahkan di-sceeenshot lalu diumumkan kepada publik. "Aduh itu kan tidak benar itu. Kalau bercakap pribadi itu kan banyak unsur informalitasnya, bercandanya, hal-hal yang sebenarnya tidak bisa dibawa ke ruang publik," ungkapnya. (boy/jpnn)
Fahri Hamzah memahami rasa kecewa Yusril Ihza Mahendra dan sudah mengambil keputusan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Kejaksaan Didukung Penuh Prabowo untuk Bereskan Korupsi Minyak Mentah
- Bakal Salat IdulFitri di Jakarta, Wapres Gibran: yang Penting Sungkem ke Presiden Dulu
- IHSG Terbaik di Asia Seusai Prabowo Umumkan THR
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Pengaruh THR Cair 100 Persen?
- Gubernur Jateng Dukung Penuh Program Sekolah Rakyat, Mulai Siapkan Lahan
- Semoga Inpres Pengangkatan CPNS & PPPK 2024 Isinya Bukan Penundaan