Fahri Hamzah Curiga Ada Amplop Cap Jempol di Daerah Lain
BACA JUGA: Kasus Amplop Bercap Jempol, Johnny: Tidak Ada Instruksi
"Tidak ada nomor urut, yang ada adalah cap jempol di amplop tersebut," ungkap Febri, Selasa (2/4) di kantor KPK.
Menurut dia, lambang cap jempol ditemukan pada tiga kardus yang telah dibuka KPK. Sebelumnya, KPK menyita 82 kardus dua kontainer plastik berisi amplop.
KPK menyangka Bowo menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia Asty Winasti, agar membantu PT HTK dipilih sebagai penyedia jasa pengangkutan pupuk milik PT Pupuk Indonesia Logistik.
Total uang yang diduga diterima Bowo Sidik Pangarso dari Asty sebanyak Rp 221 juta dan US$ 85.130. KPK menduga Bowo menerima uang tak cuma dari PT HTK, namun juga dari sumber lain. (boy/jpnn)
Fahri Hamzah meminta KPK melibatkan Bawaslu dalam mengusut kasus 400 ribu amplop cap jempol milik Bowo Sidik Pangarso.
Redaktur & Reporter : Boy
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- PDIP seperti Dapat Durian Runtuh, Pendukung Anies Berpesta
- Gempa MK
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan