Fahri Hamzah Desak Pemerintah Batalkan Impor Beras
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah membatalkan rencana mengimpor 500 ribu ton beras secara bertahap mulai akhir Januari.
Sebab, kata Fahri, Senin (15/1) pagi dia baru saja mendengar pernyataan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang menyebutkan daerahnya sudah swasembada dan siap mengirim beras provinsi lain yang membutuhkan.
"Ya artinya aktifkanlah perdagangan antarpulau antarprovinsi, negara kita ini negara yang besar sekali, pulaunya banyak, kapasitas nasional kita untuk memproduksi bahan pangan itu besar sekali jadi nggak perlulah diimpor-impor lagi," ucap Fahri di kompleks Parlemen Jakarta, Senin (15/1).
Dia menyebutkan bahwa mengimpor beras dengan jumlah 500 ribu ton beras itu sangat besar.
Seharusnya, lanjut Fahri, pemerintah menghapus kebijakan impor dari buku program pemerintahan karena bangsa ini mampu memproduksi pangan sesuai kebutuhan.
"Bahkan bukan cuma bisa memenuhi, swasembada, tapi Indonesia ini harus sudah berfikir bahwa bisa menjadi lumbung pangan dunia di mana negara-negara yang kekurangan pangan datangnya ke Indonesia, bukan sebaliknya kita nyari pangan ke tempat lain," pungkasnya.(fat/jpnn)
Fahri Hamzah mengatakan, impor beras sebanyak 500 ribu ton itu merupakan jumlah yang cukup besar.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Soal Rencana Impor Beras 1 Juta Ton, DPR Minta Pemerintah Serap Gabah Petani Lokal Dahulu
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- Pengamat Pertanian Sebut Impor Beras Langkah yang Tepat
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Skema Impor Menyuburkan Praktik Ilegal, KPK Wajib Usut Skandal Demurrage Rp 294 M