Fahri Hamzah: Jadi Pemimpin Jangan Kuping Tipis

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan bawah dalam semua teori perwakilan, pejabat publik yang berdasarkan elected individuals dianggap tidak sepenuhnya menjadi hak milik partai politik.
Fahri mengatakan, dulu saat PKS sudah mengirim orang jadi menteri, atau pejabat publik lainnya, selalu mengatakan telah menghibahkan kader terbaik untuk lembaga negara.
"Jadi, tidak ada lagi dia urus-urus PKS. Gubernur Jawa Barat, Sumatera Barat, tidak diganggu. Bahkan Gubernur Sumatera Utara juga sudah menjadi tersangka tidak diganggu-ganggu," kata Fahri, kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (25/4).
Lalu ujar Fahri, sebagai pejabat elected diperintah oleh undang-undang untuk berbicara dan untuk berbicara itu dilindungi oleh UU juga.
"Nah, kita ini apa sih? Kelakuan kita apa sih, kan cuma ngomong, ngomong kan kita disuruh sama UU, kan omongan saya tidak bisa dipidana, omongan saya mendapat proteksi dari konstitusi. Jadi pemimpin jangan kuping tipis, salahnya saya apa?" sentil anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat ini. (fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Waka MPR: Perlu Political Will Para Pemangku Kepentingan untuk Wujudkan Kesetaraan
- Setara Institute Dorong Pembangunan Inklusif di Daerah, Rilis Alat Kebijakan untuk Susun RPJMD
- Hardjuno Wiwoho: Tiga Syarat agar Danantara Bisa Dipercaya, Salah Satunya Hukuman Mati untuk Koruptor
- Tanggul Sungai Tuntang Jebol, 665 KK Mengungsi & Jalan Penghubung Antardesa Terputus
- Dukung Musisi Tanah Air, Kemenekraf Dorong Ekosistem Musik Berkelanjutan
- BMKG Imbau Warga Jawa Tengah Tetap Tenang Seusai Diguncang Gempa 2 Kali