Fahri Hamzah: Jangan-jangan Kita Tidak Punya Wibawa
jpnn.com - JAKARTA – Dalam enam bulan terakhir, pesawat asing sudah beberapa kali melintas di atas perairan Ambalat.
Januari ada tujuh pesawat melintas dan dua sisanya, Mei. Mereka yang lewat antara lain, pesawat militer, sipil, dan pesawat tanpa awak. Semuanya tanpa izin.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai perlunya penjelasan resmi dari TNI AU. Khususnya, pesawat asing yang lewat tersebut merupakan kesengajaan dan ancaman atau memang hanya melintas tanpa memiliki maksud tertentu.
“Jangan sampai beredar opini di masyarakat kita tidak berdaya. Gampang dilalui orang, ditongkrongi, ditantangi. Karena itu, perlu penjelasan resmi,” ucapnya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/6).
Menurut dia, TNI baik AU, AD, dan AL perlu meningkatkan pengawasan di Ambalat maupun daerah yang kerap kali dilintasi pesawat asing. Kekuatan militer pun perlu ditingkatkan sehingga, musuh atau negara lain yang mencoba masuk wilayah Indonesia takut.
Indonesia seharusnya memiliki sumber sumber kekuatan yang orang umum tidak tahu tetapi, musuh, lawan, dan tetangga tahu, sehingga hal itu menjadi sumber keseganan. “Itu jadi tantangan TNI,” imbuhnya.
Fahri mengatakan pesawat asing yang melintas di Ambalat itu mengartikan bahwa setiap negara mengintai Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan posisi strategis dan menyimpan banyak sumber daya alam.
Sumber kekuatan itu termasuk pemimpin negara atau presiden. Kewibawaan presiden menjadi tolak ukur negara lain menghormati sebuah negara. Misalnya, jaman Presiden Kedua Soeharto.
JAKARTA – Dalam enam bulan terakhir, pesawat asing sudah beberapa kali melintas di atas perairan Ambalat. Januari ada tujuh pesawat melintas
- Mahasiswa Demo di Kejagung, Desak Presiden Prabowo Tindak Jaksa Nakal
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Pertalindo dan Pemkot Semarang Sosialisasikan Amdalnet
- RUU Perampasan Aset Masuk Prolegnas Jangka Menengah, Bukti Serius Prabowo Lawan Korupsi
- Ini Strategi BAZNAS Jabar Mengurai Kemiskinan Ekstrem
- Anggota DPRD DIY Menolak Istilah Nataru