Fahri Hamzah: Jokowi Harus Ambil Langkah Luar Biasa untuk Papua
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan Presiden Joko Widodo harus melakukan langkah-langkah luar biasa dalam menyikapi situasi terkini di Papua.
Menurut Fahri, Presiden Jokowi tidak cukup hanya mengeluarkan imbauan datar untuk menenangkan suasana hati masyarakat di Bumi Cenderawasih.
Hal itu disampaikan Fahri untuk merespons pernyataan pers terbaru Presiden Jokowi di sela-sela menonton pergelaran wayang kulit di Alun-alun Kota Purworejo, Jawa Tengah, Kamis malam (29/8).
Menurut Fahri, perkembangan terbaru di Papua itu sesungguhnya memerlukan langkah-langkah yang luar biasa dari presiden. Tidak bisa presiden hanya mengeluarkan imbauan-imbauan yang datar.
BACA JUGA: Ngabalin Terima Telepon dari Ibunya Tentang Situasi Terkini di Jayapura
“Dalam situasi sekarang harus ada pesan yang sampai ke hati masyarakat khususnya di Papua yang menganggap bahwa ada yang tidak beres dalam cara kita melihat Papua,” ucap Fahri.
Oleh karena itu, lanjut legislator asal Nusa Tenggara Barat ini, presiden harus mewakili seluruh bangsa Indonesia, menjelaskan secara gamblang rencana-rencananya ke depan dan tindakan-tindakan yang seharusnya sudah diambil dan akan diambil dalam rangka kembali membangun kepercayaan masyarakat.
"Ya sambil mendengar apa yang sekarang dalam jangka pendek, dituntut oleh masyarakat, dan lalu kemudian kita mencoba membangun pengertian jangka panjang tentang keadaan kita.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyatakan Presiden Joko Widodo harus melakukan langkah-langkah luar biasa dalam menyikapi situasi terkini di Papua.
- Ajudan Pastikan Rekaman Suara Mirip Jokowi Hoaks
- Effendi Simbolon Dipecat dari PDIP Gegara Membangkang & Temui Jokowi Saat Pilkada 2024
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Bicara Akar Masalah PSN PIK, Chandra Singgung Potensi Konflik Agraria
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia