Fahri Hamzah: Mestinya Pemerintah Panggil Dubes Tiongkok

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi sikap pemerintah yang dia nilai biasa-biasa saja dalam merespons pelanggaran penjaga laut Tiongkok yang tanpa izin memasuki wilayah perairan laut Indonesia di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
"Saya lihat pemerintah ini merasa biasa-biasa saja, ada kapal bersenjata memasuki wilayah perairan laut Indonesia di Natuna. Mestinya, pemerintah sudah panggil Duta Besar (Dubes) Tiongkok untuk Indonesia," kata Fahri, Minggu (27/3).
Pemanggilan Dubes oleh pemerintah menurut Fahri merupakan hal biasa dalam dunia diplomasi. "Pemanggilan Dubes itu saluran diplomasi yang lazim dipakai. Ini malah saya lihat Indonesia makin menunjukkan ketergantungannya kepada Tiongkok," tegas politikus PKS ini.
Karena itu, Fahri juga menyesalkan masih ada representasi pemerintah yang secara resmi datang ke Tiongkok setelah terjadinya insiden di Natuna itu. "Mestinya, biarkan dia minta maaf dulu. Jangan kita main pergi saja mentang-mentang kita perlu Tiongkok," tegas Fahri.
Uang kata Fahri, soal lain tapi kehormatan dan kedaulatan lebih utama. "Sebagai bengsa, kita punya harga diri dengan negara lain. Jadi selesaikan dulu, ada permintaan maaf dulu dan biar ada undangan resmi diamkan saja. Ini malah memenuhi undangan tersebut dan terkesan tak ada masalah," pungkasnya. (fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pekan Depan Ribuan Honorer Resmi jadi ASN PPPK
- Polisi Gulung Dua Pelaku Pungli yang Catut DLHK Pekanbaru
- Warga Kota Bogor Diminta Waspada Gempa Susulan
- Budi Gunawan: Pemerintah Mengutuk Aksi KKB yang Menewaskan 11 Pendulang Emas
- Tim Gabungan Evakuasi 2 Jasad Korban Pembantaian KKB di Yahukimo
- Telkom Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia Makin Berkualitas Lewat AI Tanya Pijar