Fahri Hamzah Mirip Ahok, Gaduh tapi...
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Fahri Hamzah memang sosok yang kontroversial.
Di satu pihak, banyak yang tidak menyukai gaya bicaranya yang blak-blakan dan terkadang keluar trayek. Di pihak lain, menurut Pangi, banyak juga yang menyukai gaya khas Fahri. Data resmi berbicara, perolehan suara Fahri saat pileg 2014 paling unggul dari semua caleg PKS, yakni 145.000 suara.
"Tidak berlebihan menyebutnya sebagai singa PKS yang selalu mengaung keras, karena memang karakter asli sononya Sumbawa. Berani, tegas, menolak takut, sulit diintervensi dan tak kenal kompromi. Pada akhirnya Fahri ditaklukkan realitas politik di internalnya sendiri," kata Pangi, Selasa (5/4).
Menurutnya, tidak gampang bagi Fahri sendiri untuk mengubah gaya komunikasinya yang cenderung memunculkan polemik dan kegaduhan.
"Sama sulitnya mengubah gaya komunikasi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Nggak bakal bisa. Apa bedanya dengan Fahri dengan Ahok? Mustahil menyenangkan semua orang," ujarnya.
Dikatakan Pangi, akan lebih adil dan bijak jika menilai Fahri dari sisi lain, yakni sosok yang bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme.
"Banyak politisi yang ramah dan lemah-lembut namun koruptor kelas kakap. Apakah di PKS dipaksa gaya ustaz semua? Fahri asli Indonesia Timur yang cukup lantang dan keras, cukup mewarnai PKS dan DPR. Kalau dipecat karena gaya komunikasi dan tutur bahasanya yang tidak elok, berarti keindonesian kita perlu dipertanyakan kembali,” ujarnya.
Lagi-lagi, Pangi membandingkan Fahri dengan Ahok. "Betapa banyak yang suka sama Ahok yang tegas dan berani dan betapa banyak juga yang tidak suka dengan gaya ngomong Ahok yang sering blunder dan memunculkan polemik?," pungkasnya.(fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan