Fahri Hamzah: Negara Maritim tapi Mengalah dengan Danau Toba
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Fahri Hamzah menyayangkan keputusan pemerintah menghentikan proses pencarian ratusan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba. Bahkan dirinya menilai kalau keputusan pemerintah menghentikan proses pencarian tersebut sangat keterlaluan.
“Ini sepertinya pemerintah enggak ngerti saint of crisis. Ini 160 rakyat Indonesia hilang di Danau Toba, kita berhenti melakukan pencariannya. Coba bayangkan itu?" kata Fahri kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Bahkan dengan nada sinis, Fahri melontarkan pernyataan kebanggaan Indonesia yang katanya negara Bahari atau Maritim, mengalah dengan Danau Toba.
"Mana kebanggaan Maritimnya kalau mengalah dengan Danau Toba? Katanya jago di air? Masa kita tidak bisa menyewa kapal selam kecil untuk masuk ke dasar Danau Toba? Angkatan Laut kita punya, Jagoan-jagoan di laut kita punya, tapi berhenti baru sebentar," ujarnya.
Menurut politikus dari PKS itu, kalau bicara soal ongkos, berapa yang dikeluarin oleh pemerintah untuk melakukan pencarian korban.
"Masa, bikin ASEAN Games yang triliunan rupiah untuk orang lain nonton, kita bisa. Bikin ulang tahun IMF Word Bank di Bali yang triliunan juga kita habisakan. Menurut saya, ini keterlaluan," cetusnya.
Fahri pun membandingkan dengan apa yang dilakukan Mahatir Mohammad, setelah terpilih menjadi PM Malaysia langsung membuat kontrak baru dengan pengusaha perusahaan baru, untuk mencari pesawat milik maskapai Malaysia Airlines yang hilang beberapa tahun lalu.
"Mengapa? Karena orang masih berharap ingin ketemu. Paling tidak itu bekas tas nya atau apa lah. Orang itu mau lihat sisa dari yang hilang itu," katanya lagi.
Fahri Hamzah menyayangkan keputusan pemerintah menghentikan proses pencarian ratusan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba.
- Soal PJJ, Gus AMI: Perlu Terobosan Cepat Mendikbud Libatkan Masjid, Gereja dan Tokoh Agama
- Timwas DPR Minta Gugus Tugas Covid-19 Perbanyak Rapid Test
- Ribka Tjiptaning: Perempuan Indonesia Harus Berani Tampil di Semua Lini Kehidupan
- Andi Akmal Pasluddin Bantu Solusi Kebutuhan Pupuk Petani di Bone
- DPR: Hampir 98 Persen Lapas Kelebihan Kapasitas
- Pimpinan DPR Berharap Ekonomi Provinsi Penerima Dana Otsus Lebih Maju