Fahri Hamzah: Panggil Orang Ada Batasnya Juga

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK sebagai saksi dugaan korupsi e-KTP dengan alasan pemanggilan harus seizin presiden.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta KPK menghormati hal itu.
Menurut Fahri, ini juga ada etika penyelenggaraan negara yang harus dihormati.
Dia berpendapat, selama ini ada kesalahan panjang dalam cara KPK melakukan pemanggilan kepada orang lain. Namun, kesalahan itu tidak pernah dikoreksi.
“Kewenangan KPK memanggil-manggil orang itu ada batasnya juga,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/11).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan, KPK juga harus terikat dengan hukum lainnya. Jangan sampai karena merasa Undang-undang nomor 30 tahun 2002 tentang KPK bersifat lex specialis, konstitusi pun dilanggar.
“Jadi, itu tidak bisa. Hukum itu ada yang lebih tinggi, ada yang mengikat kita semua. Siapa pun Anda, kalau Anda penegak hukum pun tetap ada hukum yang mengatur etika penyelenggaraan negara ini,” jelasnya.
Karena itu, dia mengatakan, DPR kala itu mengatur dalam UU MD3 bahwa pemeriksaan anggota harus izin Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Kemudian, dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga kembali kepada ketentuan lama yakni seizin presiden.
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan, KPK juga harus terikat dengan hukum lainnya.
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- KOMIK Apresiasi Langkah KPK Tahan Hasto Kristiyanto
- Analisis Kasus Tom Lembong dan Hasto, Eks Wakapolri Sebut KUHAP Sudah Mati
- Laporan Skandal Suap Pemilihan Pimpinan DPD, KPK akan Klarifikasi 95 Senator
- KPK Tahan Hasto, Ronny PDIP Singgung Izin Hakim Praperadilan
- Megawati tak Menunjuk Plt Sekjen Setelah Hasto Ditahan, Komando dari Ketum PDIP