Fahri Hamzah: Publik Bingung Capres Kita Bicara Apa?

Bahkan narasi dan visi misi capres pun sulit diterjemahkan dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang muncul belakangan ini.
"Isu BPJS Kesehatan misalnya, yang merupakan program “universal coverage”, kok terkesan selesai. Padahal ini nasib kesejahteraan seluruh rakyat," jelasnya.
Menurutnya, di program nasional ini ada 96 juta penerima bantuan iuran (PBI) yang dikatagorikan miskin dan harus disubsidi. Ada jutaan nasib tenaga kesehatan (dokter, perawat, apoteker dan lain-lain), melibatkan banyak instansi dan industri dibidang kesehatan.
"Dampak yang timbul dari masalah ini begitu mendasar dan masih bagi kesejahteraan," ujarnya.
Menurut Fahri, kandidat harusnya memiliki narasi masa depan tentang isu BPJS Kesehatan. Visi misi harus harus dijabarkan dalam peta jalan yang jelas. Supaya rakyat tahu dan paham kepada siapa keberpihakan para capres ini ditujukan.
Apakah JKN tetap akan bisa ada di masa depan, bagaimana masa depan BPJS Kesehatan, mau dibawa ke mana, apakah akan dihentikan.
Kemudian, apakah BPJS dibiarkan bangkrut, apakah akan ditarik mengikuti pakem sistem jaminan sosial yang dipraktekkan di negara Eropa Barat dan Skandinavia.
"Ini harusnya dijabarkan olah masing-masing capres," jelasnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai capres dan cawapres maupun tim sukses belum menyajikan perdebatan publik yang substansial
Redaktur & Reporter : Boy
- Pemerintah Gelontorkan Duit Rp 19 Triliun untuk Renovasi Sekolah dan Ponpes
- Fahri Hamzah Sebut Pembangunan Rusun Solusi untuk Mengubah Kawasan Kumuh jadi Modern
- Pemerintahan Prabowo Bangun 1 Juta Rumah Bareng Qatar, Bentuknya Rusun
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Merespons Putusan MK Tentang PT Nol Persen, Sultan Wacanakan Capres Independen
- Sampit Bantul