Fahri Hamzah Sebut Riset Bappenas untuk Pemindahan Ibu Kota Masih Dangkal
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai riset Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk pemindahan Ibu Kota Negara sangat dangkal.
Hal itu pula yang membuat Presiden Joko Widodo mengambil keputusan yang salah dalam mewacanakan pemindahan Ibu Kota Negara.
BACA JUGA: Potret Ayu Alamanda, Paskibraka Cantik yang Pimpin Upacara di Istana
"Saya terus terang ini, Pak Jokowi harus dikasih feeding yang baik. Menteri-menterinya ini enggak kuat ngomongnya. Saya sudah baca risetnya. Saya sudah baca itu risetnya Bappenas dangkal betul," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).
Fahri mengatakan, pemerintahan Jokowi sendiri sebenarnya telah memoratorium pemekaran otonomi daerah. Namun, wacana kebijakan saat ini justru bertentangan dengan moratorium tersebut.
BACA JUGA: Prada DP Selalu Menangis Setiap Sidang, Hakim: Sebagai Tentara Jangan Cengeng
"Tahu-tahu mau bikin kota senilai Rp 500 miliar. Orang kota baru yang kita bangun dengan ongkos Rp 300 miliar enggak berani bangun. Tahu-tahu bangun ibu kota, lalu manfaatnya apa?" kata Fahri.
Dia juga merasa kesal dengan pembisik Jokowi soal kebijakan tersebut. "Jadi, ya, sudahlah, Pak Jokowi ini jangan dikasih input yang tidak matang. Saya sudah baca risetnya itu enggak matang," tegas Fahri. (tan/jpnn)
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai riset Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk pemindahan Ibu Kota Negara sangat dangkal.
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat
- Sejumlah Tokoh Merapat ke Kediaman Prabowo, Dari Fahri Hamzah Hingga Budiman
- Orang Dekat Prabowo Beri Sinyal Fahri Hamzah jadi Menteri Perumahan
- PDIP seperti Dapat Durian Runtuh, Pendukung Anies Berpesta
- Gempa MK
- Putusan MK soal Pilkada Melambungkan Nama Fahri Hamzah di X