Fahri Heran SBY Berterima Kasih ke KPK Karena Cokok Akil
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mempertanyakan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berterimakasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena telah menangkap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, Rabu (2/10) karena suap Pilkada. Fahri menegaskan, seharusnya yang digeber adalah pencegahan kasus korupsi, bukan operasi tangkap tangan (OTT).
"Tadi pagi Presiden SBY bilang terimakasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah menangkap Akil Mochtar, terkait dugaan kasus suap penanganan sengketa Pilkada Gunung Mas," kata Fahri Hamzah, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (3/10).
Padahal, lanjut Fahri, sebagian besar amanat Undang-Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK adalah pada pencegahan tindak pidan akorupsi. Namun, katanya, KPK justru memperbanyak OTT.
"Tapi dalam kenyataannya, KPK justru mengambil porsi yang lebih banyak untuk penangkapan. Tugas pencegahan justru tidak jalan. Ini yang tidak diperhatikan oleh Presiden SBY," kata Fahri.
Wakil Sekjen PKS itu menambahkan, suksesnya tugas-tugas pencegahan korupsi juga terkait langsung dengan kemauan Presiden SBY. "Pencegahan itu tugas terberat Presiden SBY. Kalau pencegahan tidak dilakukan, lalu tanggung jawab Presiden untuk memberantas korupsi di mana?" tanya Wakil Ketua Komisi III DPR itu. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mempertanyakan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berterimakasih
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kongres AWP 2024 Jadi Momentum Fisioterapis Lokal Mendunia
- Angka Kelas Menengah Terjun Payung, Kang Cucun Inisiasi Penyuluhan OJK
- Bank Mandiri Gelar Mandiri Lingkar Hijau, Olah Limbah Kopi Menjadi Cuan
- 2 Ribu Profesional Berkumpul di Ajang Sinar Mas Digital Day 2024, Inovasi Digital Terbaru
- Peserta Jalan Sehat HUT ke-58 KAHMI Keluhkan Kupon Doorprize Ganda
- Wamenaker Afrianyah Noor Sandang Gelar Doktor Dengan Predikat Cum laude