Fahri Minta Prabowo Aktif Setelah Dikritik Mega dan SBY
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai kritik dari Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono untuk Prabowo Subianto menandakan ada semacam keprihatinan, karena kemungkinan kubu penantang Jokowi dalam Pilpres 2019 tidak terkonsolidasi.
Fahri menjelaskan, kalau kubu petahana, biar tidak terkonsolidasi tetapi kandidatnya harus kelihatan kerja, kerja, kerja. Petahana tetap sibuk ketemu rakyat, bagi-bagi sertifikat, gunting pita di mana-mana.
"Karena dia petahana dia tetap kerja kan gitu. Sementara kubu penantang kandidatnya juga harus kelihatan men-challange apa yang dikatakan dan dilakukan oleh calonnya petahana," kata Fahri, Jumat (16/11).
Fahri menilai kritik Mega dan SBY concern-nya sama bahwa Prabowo sebagai kandidat harus lebih aktif. Fahri mengibaratkan panggungnya di depan kantor tim pemenangan Prabowo itu mulai harus diefektifkan sebagai podium tandingan untuk kubu petahana. "Jadi podiumnya itu harus jadi podium tandingan," tegasnya.
Menurutnya lagi, tim Prabowo harus lebih aktif meng-counter apa yang dilakukan petahana. Jangan sampai terkesan lebih banyak diam. Berbicara pun harus menggunakan data. "Jadi sehari-hari jangan terlalu sering absen. Jadi hari-harinya harus men-challenge Pak Jokowi melakukan apa, bilang ini datanya tidak benar," ungkap Fahri. (boy/jpnn)
Banyak yang menilai kubu Prabowo - Sandiaga tidak terkonsolidasi meladeni pihak Jokowi - Ma'ruf Amin.
Redaktur & Reporter : Boy
- Tim 8 Prabowo Soroti Kritikan PDIP Soal PPN 12 Persen
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur Jadi Pahlawan, Yenny Wahid: Kami Menghargai
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Prabowo Subianto jadi Teladan Masyarakat untuk Gigih Berjuang Capai Mimpi